Selasa, 10 September 2013

SEJARAH BERDIRINYA GBKP

SEJARAH BERDIRINYA GEREJA BATAK KARO PROTESTAN

Pekabaran Injil pertama ke daerah Karo merupakan jamahan tangan Tuhan untuk menyampaikan berita Keselamatan kepada masyarakat Karo. Kehadiran Pekabar Injil pertama di daerah Karo, dibagi atas dua kurun waktu oleh Lembaga Penelitian dan Studi DGI. Kurun waktu yang pertama disebut masa-masa permulaan, mulai tahun 1890-1906. Kurun waktu yang kedua disebut masa-masa Penanaman dan Penggarapan, mulai tahun 1906-1940.

Masa-masa Permulaan (1890-1906)

Pekabaran Injil periode pertama ini diterima masyarakat Karo dengan permusuhan. Masyarakat Karo menentang Belanda karena Belanda mengambil tanah rakyat untuk ditanami tembakau. Orang Karo menunjukkan perlawanannya dengan membakar gudang-gudang tempat menyimpan tembakau pada malam hari, merusak tanaman tembakau dan bahkan mengancam jiwa para pengusaha.
Mr. J.T. Cremer, kepala administrasi Deli Mij, mengumpulkan dana sebanyak f. 30.000,- pertahun, sebagai biaya penjinakan orang Karo dengan cara kristenisasi. Cremer berpendapat bahwa jalan satu-satunya untuk mengamankan perkebunan mereka adalah dengan melembutkan hati orang Karo dengan cara pemberitaan Injil. Kemudian Cremer mengadakan perjanjian dengan Nederlandsche Zending Genoothchac (NZG), sebuah zending yang ada di Negara Belanda untuk mengirim tenaga-tenaga Pekabar Injil ke Deli.
Tanggal 18 April 1890, Pdt. H.C. Kruyt dan Nicolas Pontoh, dari Minahasa, tiba di Belawan untuk penginjilan orang Karo. Mereka memilih desa Buluh Awar menjadi pos pelayanan. Di Buluh Awar, mereka mulai mempelajari bahasa Karo dan adat istiadatnya. Mereka mengadakan pendekatan-pendekatan dengan perbuatan baik untuk menciptakan suasana yang akrab dengan masyarakat setempat dengan tidak jemu-jemu.
Pekabar Injil Pertama, berani mempertaruhkan nyawanya, demi berita Injil untuk orang Karo. Motivasi penginjil NZG untuk menginjili orang Karo jauh melebihi motivasi dari pengusaha-pengusaha perkebunan yang membiayai penginjilan tersebut. Penginjil menghadapi banyak kendala, mulai dari kebencian orang Karo kepada orang Belanda, komunikasi dalam bahasa Karo yang belum mereka pahami, dan juga ancaman keselamatan nyawa mereka. Namun penginjil ini tidak mundur untuk memberitakan berita keselamatan kepada orang Karo.
Pada masa permulaan penginjilan, para penginjil memberikan pelayanan pendidikan umum di lima desa, masing-masing didirikan satu pos pelayanan. Masing-masing sekolah dipimpin oleh Guru Injil dari Minahasa serta mengadakan kerja sama dengan Kepala Desa setempat. Mereka membagi pos-pos sebagai berikut:
  1. Pdt H.C.Kruyt dan Nicolas Pontoh di desa Buluh Awar.
  2. Gr. Injil Benyamin Wenas di desa Salabulan.
  3. Gr. Injil Johan Pinontoan di desa Sibolangit.
  4. Gr. Injil Ricardo Tampenawas di desa Pernengenen.
  5. Gr. Injil Hendrik Pesik di desa Tanjung Baringin
Pendidikan yang dilakukan ini mendapat curiga dari masyarakat setempat. Masyarakat setempat menganggap ini adalah siasat Belanda untuk mencari simpati rakyat. Hambatan ini ditanggulangi dengan cara pendekatan melalui Kepala Desa setempat. Mereka secara bersama-sama mengadakan penyuluhan serta pertemuan-pertemuan dengan masyarakat desa. Setelah empat tahun pendidikan di lima desa itu, maka merekapun sudah mempunyai 39 orang murid.
Masyarakat Karo memiliki kepercayaan tertentu terutama mengenai pengobatan penyakit-penyakit. Banyak pengobatan tradisional Karo yang pada umumnya berbaur dengan kepercayaan leluhur. Banyak penyakit yang diobati dengan cara tradisional dan tingkat kematian tinggi karena sakit peyakit. Penginjil ditantang untuk bekerja keras dan belajar tentang perawatan kesehatan dan obat-obatan. Mereka tidak hanya mempelajari bidang pengobatan medis, tetapi juga mempelajari pengobatan tradisional Karo. Para penginjil ini pergi melayani, kapan dan dimana saja orang membutuhkan pelayanan kesehatan. Pekabar injil menggunakan kesempatan di mana saja dan kapan saja, untuk mengabarkan kabar kesukaan. Setelah tiga tahun kemudian, terjadi suatu kabar yang menggembirakan dan memang ditunggu-tunggu, yaitu pembabtisan pertama yang dilakukan kepada orang Karo sebagai buah Injil yang telah mereka beritakan. 22 Agustus 1983, dilakukan babtisan yang pertama terhadap enam orang suku Karo di desa Buluh Awar.
Tanggal 24 desember 1899 ditahbiskan Gereja Batak Karo yang pertama di Buluh Awar. Semua nyanyian yang dinyanyikan pada saat pentahbisan ini adalah nyanyian dalam bahasa Karo yang sudah duterjemahkan oleh para penginjil. Saat itu jumlah anggota jemaat 56 orang, sementara yang sudah dibabtis sebanyak 17 orang dan disidi 4 orang. Sekolah yang didirikan NZG 4 buah dengan murid 93 orang.

Masa-masa Penanaman dan Penggarapan (1906-1940)

Kurun waktu kedua dinamakan masa penanaman dan penggarapan, ini meliputi tahun 1906 sampai 1940. Dapat dikatakan bahwa yang berperan pada masa sebelumnya adalah seluruhnya di luar orang Karo. Tetapi, pada masa penanaman dan penggarapan ini orang Karo sudah ikut terlibat.
Pada masa penanaman dan penggarapan banyak dilakukan pembangunan-pembangunan, di bidang kesehatan masyarakat dengan membangun poliklinik-poliklinik dan rumah-rumah sakit. Leluhur Karo sangat mengkaitkan sedemikian rupa antara penyakit, kekuasaan alam gaib, dan roh-roh leluhur serta sistem pengobatan yang pada dasarnya adalah tanpa pembayaran materi, tetapi di dalam kaitan kekeluargaan. Merupakan suatu penghinaan terhadap seorang Guru Mbelin, yang dianggap masyarakat sebagai manusia keramat, mau ditantang oleh para pekabar injil pertama dengan penyuluhan-penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan ini pada umumnya menolak hal yang tahayul. Tidak jarang pada zaman itu, pelayan harus menanggung berbagai penderitaan di dalam penyampaian kasih melalui pelayanan kesehatan ini.
Untuk pengembangan pendidikan masyarakat dibangun rumah-rumah sekolah dan sarana belajar lainnya. Lulusan sekolah ini akan menjadi pelopor di tengah-tengah masyarakat. Pengembangan prekonomian masyarakat Karo dilakukan dengan pengadaan sarana pertanian. Pembangunan irigasi dan pemanfaatan tanah dikembangkan bersama masyarakat. Pembukaan jalan sampai ke dataran tinggi Karo memberikan peluang yang besar kepada masyarakat untuk memasarkan hasil produksinya. Pembangunan yang dimotori oleh para penginjil membawa hasil yang cukup memuaskan, oleh karena tumbuh kesediaan dan kesadaran masyarakat Karo sendiri.
Pendidikan sebagai ujung tombak pelayanan sangat relevan, karena pemuda lebih terbuka dengan sesuatu yang baru. Serta di alam pikiran yang baru itu, mereka dengan berani mencetuskan pikiran-pikirannya sehingga pembaharuan tersebut lebih cepat tercapai. Sebagai generasi penerus, mereka menciptakan alam yang baru di dalam generasinya. Dengan demikian, pendidikan sekolah tersebut disamping mendidik para pembaharu, juga memberlakukan pembaharuan itu sendiri.

Semenjak itu Gereja Kristen Karo yang kemudian dikenal dengan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) berkembang sekalipun sangat lambat. Dari Buluh Awar penginjilan berkembang ke wilayah sekitarnya. Selanjutnya ke Kabanjahe, dan wilayah lain di dataran tinggi Karo. Seterusnya ke daerah Pancur Batu tahun 1927. Daerah Langkat dimulai penginjilan tahun 1921 dan gereja pertama ditakbiskan tahun 1929. Di Medan sudah ada kebaktian tahun 1937 dan di Jakarta tahun 1939 sudah ada perkumpulan masyarakat Karo Sada Kata dan di Bandung perkumpulan masyarakat Karo Sada Perarih. 

Minggu, 08 September 2013

Santapan Rohani


Santapan Rohani
Senin, 09 September 2013
------------------------------

Di Sepanjang Jam Ini
Dennis Fisher

Baca: Mazmur 25:1-11

Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. —Mazmur 25:5

Bacaan Untuk Setahun:
Amsal 6–7
2 Korintus 2

Megahnya bunyi genta lonceng dari Lonceng Agung Westminster di London, yang populer dengan nama Big Ben, sudah dikenal banyak orang. Bahkan, sebagian dari kita mungkin memiliki jam lonceng di rumah yang mendentangkan bunyinya setiap jam seperti lonceng Big Ben tersebut. Menurut tradisi, ada anggapan bahwa nada lonceng ini diambil dari karya Handel yang berjudul Messiah. Dan lirik yang terukir dalam ruang lonceng Big Ben memiliki arti yang penting tentang waktu:

Di sepanjang jam ini
Jadilah penuntunku, ya Tuhan;
Dan dengan kuasa-Mu,
Takkan tergelincir langkahku.

Lirik ini menjadi pengingat yang tepat tentang kebutuhan kita untuk terus-menerus dibimbing oleh Allah. Raja Daud mengakui bahwa ia membutuhkan bimbingan Allah untuk sepanjang hari ketika ia menghadapi beragam tantangan hidup. Dalam Mazmur 25, ia berkata, “Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari” (ay.5). Karena kerinduannya untuk menjadi pengikut Allah yang bersedia diajar, Daud meminta bimbingan kepada Allah Penebusnya. Hati Daud sungguh rindu untuk menantikan Allah dengan iman yang bergantung kepada-Nya sepanjang hari.

Kiranya ini juga menjadi kerinduan hati kita. Kita sering memohon pertolongan Allah saat kita mengawali hari, tetapi berbagai gangguan yang saling bersaing dapat mengalihkan perhatian kita dari-Nya. Tuhan, ingatkan kami untuk berdoa “Di sepanjang jam ini, jadilah penuntunku, ya Tuhan.”
Takkan pernah ada satu hari atau masa Yang tiap jamnya tidak dilimpahi oleh doa Dan tak ada doa yang tak punya daya Jika bersandar pada kuasa Allah yang tak terbatas. —Morton
Biarlah Kristus yang pertama Anda pikirkan di pagi hari, dan yang terakhir Anda pikirkan pada malam hari.

Jumat, 06 September 2013

Permata Immanuel GBKP Rg Kandis






Santapan Rohani


Santapan Rohani
Sabtu, 07 September 2013
------------------------------

Allah Tahu
Cindy Hess Kasper

Baca: Mazmur 139:1-10

O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! —Roma 11:33

Bacaan Untuk Setahun:
Amsal 1–2
1 Korintus 16

Melalui situs FlightAware, Kathy dapat mengetahui perkembangan perjalanan pesawat kecil yang dikemudikan suaminya, Chuck, menuju Chicago. Hanya dengan beberapa klik, ia bisa mengetahui kapan suaminya memberangkatkan pesawat, di mana posisi pesawat itu kapan saja, dan tahu persis kapan suaminya akan mendarat. Beberapa dekade sebelumnya ketika Chuck menjadi pilot di Afrika Barat, satu-satunya alat komunikasi yang ada hanyalah sebuah radio berfrekuensi tinggi. Ia teringat pada suatu peristiwa ketika tiga hari lamanya ia tidak dapat menghubungi suaminya. Ia sama sekali tidak tahu bahwa suaminya dalam keadaan selamat tetapi tidak dapat terbang karena pesawatnya mengalami kerusakan.

Namun Allah selalu tahu persis di mana Chuck berada dan apa yang sedang dilakukannya, sama seperti Dia tahu persis keadaan kita (Ayb. 34:21). Tidak ada satu hal pun yang tersembunyi di hadapan-Nya (Ibr. 4:13). Dia tahu isi pikiran dan perkataan kita (1Taw. 28:9; Mzm. 139:4). Dan Dia tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Yes. 46:10).

Allah mengetahui segala sesuatu (1Yoh. 3:20), dan Dia mengenal Anda dan saya dengan baik (Mzm. 139:1-10). Dia mengetahui setiap pencobaan yang kita hadapi, setiap kali hati kita terluka, setiap penyakit yang kita derita, setiap kekhawatiran yang melanda jiwa kita, dan setiap kesedihan yang kita alami.

Alangkah bahagianya kita boleh menikmati pemeliharaan dari Pribadi yang menerima pujian ini, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!” (Rm. 11:33).
Di bawah pengawasan mata-Nya Umat-Nya berlindung dengan aman; Tangan yang menopang alam semesta Juga akan menjaga semua anak-Nya. —Doddridge
Kita dapat mempercayai Allah yang Mahatahu.

Info Penting

WARNING
[buat pengikut Kristus tolong bantu sebarkan]
Tuhan Yesus menyertai, mengasihi dan memberkati kita selalu.
WARNING !!

Bantu sebarkan !!

Untuk para Orang Tua, remaja pelajar dan mahasiswa di wilayah hati-hati dengan tawaran-tawaran ibadah-ibadah "ala persekutuan" (maaf tidak semua) gerakan kamuflase / tipuan dari kelompok [Embrio] Anti Kristus kembali mulai bergerak dengan strategi baru / nama baru tapi tetap dengan pola yang lama.

Ciri khas utama mengajarkan "ajaran Bapa" dan Yesus di tempatkan sebagai "Tuhan level bawah".

Berikut ini penjelasan singkat Admin ACY menanggapi sebuah artikel dari gerakan kamuflase / tipuan kelompok [Embrio] Anti Kristus.
-----------------------------------------------------------------------------

.....upaya sangat-sangat halus meletakan posisi Yesus hanya sebagai anak Bapa saja (Yesus Allah level 2 / lebih rendah) ajaran "Judaism".

HATI-HATI gerakan ini tujuan akhirnya berusah mendiskreditkan Yesus Kristus sebagai HAKIM AGUNG di akhir zaman ! Upaya mengaburkan keTUHANan Yesus Kristus dan jelas ini bertentangan dengan legitimasi pemegang kekuasaan TERTINGGI di Akhirat !

CAMKAN AYAT BERIKUT INI :
Mat 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Jelas disini tidak ada unsur tertinggi lainya selain TUHAN YESUS KRISTUS !!

Kelompok "Judaisme" cikal bakal Anti Kristus berusaha memisahkan Eksistensi Bapa dengan Yesus menjadi 2 pribadi yang berbeda mengabaikan ke-Esa-an Bapa dan Anak.

Yoh 10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
Yoh 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau,....

Mereka menolak ayat-ayat dalam Yohanes dengan berupa mengaburkan pengertian bahwa itu hanya dalam konteks "tujuan" misi Allah dan bukan penjelasan Eksisten by person of God, sehingga kelompok ini seolah-olah tidak mengakui Pre-EKSISTEN Kristus sebelum kelahiranNya artinya dalil utama mereka bahwa Allah sesungguhnya adalah ALLAH Abraham, Ishak dan Yakub dengan mengabaikan pre - eksistensi pribadi "Anak Allah" di zaman Bapa.

Ayat berikut penjelaskan Pre-Eksistensi YESUS KRISTUS.

Yoh 8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

KEDAULATAN YESUS KRISTUS :
Rm 14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
---> Jelas sekali Yesus adalah Allah.

Flp 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,...
---> Ayat ini menegaskan tidak ada alasa untuk tidak menyembah (bertekuk lutut) kepada Yesus Kristus.